Masa-masa menjadi mahasiswa itu engga akan terjadi dua kali temen-temen, mungkin di masa depan bisa memutuskan kuliah lagi belajar formal di universitas atau pendidikan tinggi lagi, namun masa-masa transisi dari siswa menjadi mahasiswa itu hanya terjadi sekali.
Nah karena ini hanya terjadi satu kali maka memastikan bahwa waktu itu kita abiskan untuk sesuatu yang berarti adalah sesuatu yang mahal, masa-masa yang dimana kita akan mendapatkan pertemenan baru, pengalaman baru bahkan ini adalah masa dimana kita mendapatkan kesempatan untuk mencoba banyak hal baru.
Sayang banget kalau kita melakukan hal-hal yang biyasa dimana masa-masa kita menjadi mahasiswa ini terlebih ini di zaman yang kita bisa melakukan dan mencoba banyak hal dengan biyaya yang jauh lebih murah dengan cara dan waktu yang jauh lebih efektif dan efisien, mulai dari :
Temen-temen yang punya kesempatan menjadi mahasiswa adalah yang mendapat kesempatan untuk belajar berenang di tempat:
Dan kita belajar berenang di situ yang kalau pun tenggelam masih ada yang memantau dan semua-nya masih terukur.
Saat temen-temen pindah almamater kita di lepas maka kita akan pindah ke lautan bebas, belajar renang di lautan bebas maka setidaknya kita tau pasti bahwa kan lebih besar jelas lebih banyak dilaut kedalamanya berupa palung-palung laut misalnya, itu di buat oleh alam suhunya juga langsung alam yang mempengaruhinya demikiyan dengan glombangnya alam yang akan mempengaruhi-nya.
Nah sebagai mahasiswa kita punya kesempatan untuk memaksimalkan masa-masa belajar di kolam renang ini dengan sebaik baiknya dengan harapan kita akan lebih jauh bisa perfom dan engga kaget saat kita masuk ke lautan kehidupan yang sesungguhnya, untuk itu memperbanyak refrensi pengalaman, pertemanan, kegagalan, rasa sakit dan menikmati proses adalah hala yang manis untuk di kenang jika kita memkasimalkan waktu dengan mempersiapkan diri dengan sekil-sekil yang di butuhkan .
Oky langsung saja ke inti pembahasanya inilah:
Apa lagi itu adalah sesuatu yang baru dalam perjalanan betumbuhnya kita temen-temen kata orang bijak “Gak ada kata bertumbuh di dalam zona nyaman “ saat kita udah nyaman dengan apa yang kita kerjakan udah merasa mampu di atas awan ibaratnya, merasa sangat menguasai “Jangan-janagn kita sudah menjadi ikan besar di akuarium yang kecil” ini waktunya kita segera meng-expoler bidang lain atau sekedar melakukan dengan cara lain.
Karena saat kita keluar dari zona nyaman atau memperluas zona nyaman maka di situ kita akan belajar hal baru dan saat kita mempelajari hal baru itu tanda bahwa kita bertumbuh.
Temen-temen orang sukses pernah bilang kurang lebih begini “Memutuskan untuk berubah dan optimis dengan perubahan itu adalah hal yang gampang” yang justru sulit adalah konsisten-nya. Sehingga orang konsisten akan duluan sampai ke garis finis dan pada orang yang optimis tapi engga konsisten dengan apa yang di kerjakanya.
Dalam perjalanan kita sebagai mahasiswa atau mungkin saat kita mengejar target tentu naik turun semangat akan terjadi dan percaya deh itu adalah hal yang wajar ngrasa cape, demotivated, ambil dulu waktunya alirkan dulu energinya “ Hidup kita ini perjalanan bukan perlombaan” kalau ada kompetisi saat ini sedang kita ikuti dan harus kita ikuti maka itu adalah antara diri kita yang sekarang dengan kita yang di masalalu.
Nah menariknya konsisten ini akan membuat dan memaksa kita untuk keep doing & keep moving tetap bergerak dan tetap berusaha meski mungkin yang kita lakukan kecil namun bukan kah tetap berupaya dan mengupayakan tetap berusaha dan mengusahakn maka dengan sendirinya kita akan berpindah dari satu titik ke titik selanjutnya yang harapan kita semua adalah ke arah yang lebih baikdan mendekati target dan cita-cita kita.
Temen-temen orang tua kita sering mengingatkan perubahan itu adalah keniscayaan kalau ada satu hal yang paling pasti di dunia ini maka itu adalah perubahan itu sendiri maka memastikan bahwa kita tetap adaptasi dan rilet dengan berkembangan zaman mulai dari:
Cara yang kita pakai adalah sebuah keharusan, selama kita masih memegang setandar nilai-nilai kebaikan dan kebenaran-nya.
Salah satu cara agar kita rilet dan adaktif semasa kita kuliah adalah dengan ikut organisasi, ikut komunikasi, ikut dalam perbincangan baik intra maupun ekstra kampus. Nah dari sini kita bukan hanya bisa ngikutin apa yang sedang di perbincangkan namun juga bisa mempersiapkan diri dengan skil-skil yang di butuhkan maka letakan diri bertanggung jawap.
Karena cara tebaik untuk melatih kedewasaan adalah segera ambil atau pikullah amanah di pundak kita kata orang bijak, sekecil apapun itu sesepele apapun itu menurut orang lain. Contoh “ketika kita misalkan di angkatan kita membuka seleksi UKM atau mungkin temen-temen di luar kampus bersama dengan komunitas yang memnag kita punya fesyen di dalamnya atau di tingkat keluarga kita segera lekatkan diri dengan tanggung jawap”.
Karena dari sini kita akan memaksa diri untuk bertemu dan menemukan masalah dan dari masalah ini kita berproses untuk segera menemukan solusinya, saat solusi ini di exskusi kita juga bisa jadi akan gagal bener ya kalau di fikir-fikir, kita sering kecewa, sedih dan marah. Namun justru proses ini membuat kita tetap rilet dan punya kemampuan beradap tasi yang tinggi.
Temen-temen kata orang bijak “ adapa itu lebih tinggi dari pada ilmu” mereka yang berilmu tapi engga punya etitut engga punya etika maka besar kemungkinan akan gampang membohongi orang lain saat mendapat amanah, saat mendapat tanggung jawap lebih. Masa sebagai mahasiswa adalah masa terbaik untuk membentuk karakter untuk membenttuk etitut moral yang semuanya ini mau engga mau harus kita akui berlandaskan kebiyasaan
Ada 5 tahap untuk membentuknya:
Dengan kata lain kalau ada yang bertanya bagaimana agar kita punya etitut dan karakter yang baik maka yang paling pertama yang kita sama-sama cek adalah (Pikiran & cara berfikitnya).
Nah pertanyaan kuncinya adalah justru selama ini pikiran kita di beri asupan di beri makanan seperti apa?
Kita adalah apa yang kita tonton, baca, dengar, dan dengan siapa kita berdiskusi. Kita adalah dengan siapa kita begaul ini masanya temen-temen maka memastikan bahwa fikiran kita juga di beri nutrisi yang baik yang positif yang melatih kritikal tingking kita yang punya grof main set adalah sebuah kebutuhan, setidaknya memastikan kita bertumbuh maksimal di masa mahasiiswa.
Bahas lain dari Social Empathy adalah kemampuan merasa apa yang orang lain rasakan dan menempatkan posisi pada orang lain. Temen-temen satu dari tiga fungsi mahasiswa adalah menjadi Social control dan salah satu skil yang kita butuhkan adalah Social Empathy.
Merasa orang lain rasakan membaca apa yang public rasakan dan memposisikan diri kita terhadap posisi diri mereka. Suara temen-temen di tunggu bukan hanya sesama mahasiswa namun di tunggu oleh masyarakat Indonesia di balik almamater temen-temen bukan hanya harapan orang tua yang ada di sana melainkan harapan rakyat Indonesia juga terselip di sana.
Wajar banget kalau dalam setiap perubahan besar di negri ini selalu ada anak muda di belakangnya dan elemen mahasiswa adalah salah satunya karena selain itu adalah satu dari fungsi mahasiswa itu sendiri ternyata semua syarat perubahan adanya pada anak muda mulai dari energy yang membunca waktu yang masih luang rasa ingin tau yang tinggi.
Anka muda senangnya adalah melawan arus menarik temen-temen karena cara terjadi perubahan justru adalah melawan arus “ melawan arus bukan berarti harus jadi pembrontak” karena segala sesuatu ada seninya dan ada caranya namun ada satu hal yang pasti untuk bisa melawan arus maka kita harus tau sikon kebatinan public atau orang lain.
Nah itu temen-temen 5 skill yang menurut saya penting dimiliki saat kita masih menjadi mahasiswa, terimakasi sudah mengunjungi artikel ini samapai ketemu di artikel selanjutnya.
Berbagi beragam konten edukatif seputar informasi teknologi.